Isra’ Mi’raj menjadi salah satu peristiwa paling agung dalam sejarah Islam. Karena dalam peristiwa itu, Nabi Muhammad mendapatkan wahyu tentang pensyariatan shalat lima waktu, memperoleh keistimewaan dari Allah untuk melakukan perjalanan mulia bersama Malaikat Jibril, bertemu dengan nabi-nabi terdahulu, melihat surga dan neraka, dan juga ‘berjumpa’ dengan Allah.
Isra’ adalah sebuah peristiwa ketika Allah memperjalankan Nabi Muhammad ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, Palestina, dari Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi. Sementara Mi’raj adalah dinaikkannya Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa, melintasi langit-langit, ke Sidrah al-Muntaha—sebuah tempat yang tidak dapat dijangkau nalar dan pengetahuan manusia, jin, dan bahkan malaikat sekali pun.
Peristiwa isra’ mi’raj ini terjadi setelah nabi Muhammad mengalami beberapa peristiwa yang menyedihkan, yaitu wafatnya Abu Thalib dan Sayyidah Khadijah, istri yang sangat beliau cintai. Sehingga isra’ mi’raj adalah salah satu peristiwa yang dapat menghibur Nabi Muhammad di kala itu.
Isra’ mi’raj masyhur diperingati pada 27 Rajab, pada tahun ini bertepatan dengan 28 Februari 2022. Peristiwa agung tersebut sering diperingati oleh umat islam di seluruh dunia, terutama warga nahdliyyin.
Sebagai warga nahdliyyin, keluarga besar madrasah aliyah Darul Ma’wa bersama madrasah tsanawiyah Al Ma’arif Plandirejo memeringati peristiwa isra’ mi’raj tersebut dengan mengadakan kegiatan majelis sholawatan dan istighosah bersama-sama. Pada kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh peserta didik dan dewan guru.
Sebagai keynote speaker dalam acara inti adalah ustadz Ubaidillah, salah satu pengasuh pondok pesantren Darul Ma’wa. Dalam ceramahnya tersebut ustadz Ubaidillah menyampaikan bahwa peringatan isra’ mi’raj terjadi di bulan Rajab, yaitu bulan untuk memulai menanam atau warming up jika di dalam istilah olahraga. Karena bulan Rajab adalah serangkaian tiga bulan menuju bulan Ramadhan, yaitu Rajab-Sya’ban-Ramadhan. Menanam yang dimaksud adalah menanam kebaikan, memulai membiasakan diri melakukan kebaikan-kebaikan yang lebih daripada bulan-bulan sebelumnya. Sehingga di bulan Ramadhan nanti sudah terbiasa melakukan ibadah-ibadah dengan lebih maksimal.
Selama kegiatan berlangsung, gema sholawat pun semakin meriah dengan diiringi oleh group ekskul sholawat yang digawangi oleh peserta didik madrasah aliyah Darul Ma’wa dan madrasah tsanawiyah Al Ma’arif Plandirejo. Suasa menjadi semakin terasa sakral ketika saatnya mahallul qiyam, syahdu dan rindu menjadi satu dalam qalbu.
Dengan kegiatan seperti ini diharapkan dapat meningkatkan cinta keluarga besar madrasah plandirejo pada Allah dan Rasul-Nya. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari dapat menularkan semangat cintanya tersebut pada masyarakat sekitarnya.